Kamis, 15 Desember 2011

Patung Buddha Bamiyan di Afganistan


Monumen ini terdiri dari dua patung buddha yang diukir pada sebuah jurang di lembah Bamiyan di Afganistan tengah. Lembah ini sekitar 230km dari Kabul ibukota Afganistan modern pada ketinggian 2500m.
Patung-patung ini dibangun pada abad ke-5 atau 6 M perpaduan dari gaya Yunani dan seni Buddha. Lembah ini diyakini termasuk dalam Jalur Sutra yang menghubungkan dunia perdagangan timur dan barat. 

Para bhiksu di biara-biara tinggal sebagai pertapa di gua-gua kecil yang dibuat di tepi-tepi tebing sepanjang lembah Bamiyan. Banyak dari para biarawan ini menatah patung-patung di dalam gua-gua mereka. Banyak patung-patung Buddha dalam pose berdiri maupun duduk yang ukurannya bermacam-macam ditemukan menghadap jurang.. Dua patung utama adalah Buddha dalam pose berdiri yang berukuran 55 dan 37 meter..

Ada seorang peziarah dari negeri Cina bernama Hsüan-tsang (Xuanzang) sekitar tahun 630 menulis bahwa Bamiyan adalah sebuah pusat Buddha yang berkembang "dengan lebih dari sepuluh biara dan lebih dari seribu bhiksu", ia juga menulis bahwa kedua patung Buddha ini "dihias dengan emas dan batu permata mulia" (Wriggins, 1996).

Penghancuran Patung ini
Mullah Mohammed Omar pada tahun 1999 menyerukan agar patung Buddha Bamiyan dilestarikan. Namun para pemuka agama Afgan melakukan kampanye untuk melarang semua hal yang dianggap bertentangan dengan Islam, termasuk patung berhala.

Pemerintahan Taliban mengeluarkan fatwa bahwa patung-patung ini adalah berhala (disetujui oleh 400 pemuka agama Islam Taliban), dan kemudian dihancurkan dengan dinamit dan tembakan tank. Maret 2001, kedua patung terbesar Buddha berusia 1500 tahun ini hancur setelah usaha pengeboman secara intensif selama hampir satu bulan.

Mainichi Shimbun, Wakil Ahmad Mutawakel, menteri luar negeri Afganistan, menegaskan bahwa penghancuran patung Buddha adalah sesuai dengan hukum Islam, dan murni merupakan masalah religius.. (astagaaaa)

Penghancuran ini mendapat kecaman dari negara2 mayoritas Buddha dan dari OKI dimana Iran dan Pakistan sampai mengirim delegasi tertinggi untuk merubah pikiran para Taliban tapi gagal. OKI mengutuk keras karena memperburuk citra Islam di mata dunia dan tidak mencerminkan pendapat sebagian besar kaum Muslim di dunia yang mendukung toleransi antar umat beragama.

dan banyak situs lainnya..
perangko gambar patung Buddha

opini saya:
Taliban memang gak beradab gak ada toleransi..swt lah...(bahasa game: keringat)

Persepolis the old Iran


Persepolis adalah ibukota kerajaan Achaemenid di Iran dan didirikan oleh Raja Darius I pada tahun 518 SM. Kota tua ini terletak 70 km dari kota Shiraz di Iran dan diumumkan sebagai salah satu world heritage site oleh UNESCO pada 1979.

Arkeolog mempercayai bahwa lokasi kota ini dicetuskan oleh Cyrus Agung tapi pembangunanya dilaksanakan oleh Darius dan dilanjutkan oleh putranya Xerxes Agung.

dari atas

Arkeolog arkeolog dari Amerika Serikat menyatakan bahwa pembangunan Persepolis bertujuan untuk menciptakan suatu simbol keagungan dari kejayaan kerajaan Achaemenid atau kerajaan Persia kuno, serta sebagai tempat menggelar upacara dan perayaan khusus.

Bangunan di kompeks ibukota ini dibagi menjadi tiga kawasan: kawasan Militer, kawasan perbendaharaan dan kawasan raja. Nama persepolis dikenal sebagai Parsa dalam bahasa Persia yang berarti Kota Bangsa Persia. 


Struktur utama antara lain Tangga Agung, Gerbang Semua Bangsa atau Gerbang Xerxes, Istana Apadana Darius, Balai Seratus Tiang, Balai Tripylon Hall, dan Istana Tachara milik Darius, Istana Hadish milik Xerxes, Istana Artaxerxes III, Bendahara kerajaan, Istal kuda kerajaan, serta rumah Kereta Perang.

Di reruntuhan teras terdapat pilar-pilar yang terbuat dari marmer abu-abu gelap dimana 15 pilar diantaranya masih dapat dilihat. Reruntuhan ini dikenal sebagai Chehel minar atau 40 menara..
Para arkeolog masih berdebat apakah reruntuhan ini dihancurkan oleh Alexander III atau Alexander Agung dari kerajaan Makedonia.




salah satu reruntuhan yang utama adalah Gerbang Semua Bangsa. Gerbang ini dimaksudkan untuk seluruh kerajaan taklukan kerajaan Achaemenid. Terdiri atas balai agung berukuran panjang 25 meter, dengan empat tiang besar di pintu masuknya di dinding Barat. Terdapat dua pintu lain, satu menghadap ke selatan membuka ka arah lapangan pelataran Apadana, yang satunya lagi membuka ke arah jalan panjang ke timur. Lubang engsel ditemukan di sudut dalam setiap pintu menunjukkan bahwa pintu besar ini terdiri atas dua daun pintu, mungkin terbuat dari kayu, dan dilapisi lembaran logam berukir.
Sepasang banteng Lamassu berkepala pria berjenggot, berdiri di sisi barat. Sepasang lainnya memiliki sayap berkepala khas Persia(Gopät-Shäh), berdiri di gerbang timur, kesemuanya melambangkan kekuasaan kerajaan Achaemenid.
Nama Xerxes tertulis dalam tiga bahasa terukir di pintu masuk, menunjukkan bahwa dialah yang memerintahkan pembangunan gerbang ini.

link unesco
persepolis